Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngos-ngosan Menuju Kawah Galunggung

Kompas.com - 01/12/2012, 10:37 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com – Ini ibarat olahraga di pagi hari. Ada 620 anak tangga yang harus dihadapi. Belum lagi ini tangga yang begitu curam, sampai-sampai saat di bawah, kepala harus mendongak untuk melihat ujungnya.

Itu pun, saat masih di ujung bawah, ujung atas sebenarnya tak terlihat. Saking tingginya dan saking curamnya. Perjalanan menuju Kawah Galunggung yang berada di Kabupaten Tasikmalaya pertama-tama melalui perjalanan darat dengan mobil selama empat puluh menit dari pusat Kota Tasikmalaya.

Kemudian mobil melewati pegunungan dengan jalan berkelok-kelok. Di sisi jalan penuh dengan pohon-pohon cemara sehingga selintas terasa seperti berada di Eropa. Namun, jalan rusak di beberapa titik pun kembali menyadarkan otak bahwa mobil tengah melaju di Indonesia.

Sampai di persimpangan jalan bertuliskan “Kawasan Wisata Galunggung”, jalan terbagi dua. Ke kiri dan menanjak adalah menuju Kawah Galunggung, sementara di kiri dan menurun menuju Cipanas alias pemandian air panas.

Nah, belokkan mobil ke kiri menuju kawah. Bercapai-capai dahulu menaiki anak tangga. Setelah itu bolehlah relaksasi di pemandian air panas. Gunung Galunggung sendiri berada di Desa Linggajati, Kecamatan Sukaratu. Sekitar 17 kilometer dari Kota Tasikmalaya.

Gunung berapi di ketinggian 2.167 meter tersebut terakhir meletus di tahun 1982. Kawah cantik seperti danau berwarna kehijauan, dulunya begitu menyeramkan karena memuntahkan lahar panas. Tentu ada harga mahal untuk melihat kecantikan itu. Apalagi kalau bukan 620 anak tangga yang harus dihadapi.

Perlu waktu sekitar dua puluh menit untuk mencapai puncak anak tangga. Jangan terburu-buru, setiap saat beristirahatnya. Lalu, balikkan tubuh dan nikmati panorama hijau pepohonan yang asri. Di kala kabut pagi mulai menghilang, perumahan pun terlihat di kejauhan.

Sesampai di puncak, ambilah batu dan lempar ke tengah kawah. Jika berhasil masuk ke dalam kawah, konon apa yang menjadi keinginan dapat terkabul. Ini bukan perkara mudah, akibat gravitasi, batu biasanya meluncur tak sampai kawah dan keburu jatuh.

Puas menikmati kawah, turun kembali di anak tangga yang sama. Tentu saja, menuruni anak tangga lebih mudah daripada menaikinya. Di bawah, warung-warung siap memasakkan mi instan sederhana untuk sarapan pagi Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

    Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

    Jalan Jalan
    Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

    Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

    Travel Update
    Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

    Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

    Travel Update
    Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

    Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

    Jalan Jalan
    10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

    10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

    Jalan Jalan
    Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

    Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

    Travel Update
    Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

    Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

    Travel Update
    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Travel Update
    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Travel Update
    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    Travel Update
    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Travel Update
    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Travel Update
    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    Jalan Jalan
    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Travel Update
    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Travel Tips
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com